Resensi Buku 100 Anak Tambang Indonesia
Resensi Buku 100 Anak Tambang Indonesia |
- Judul Buku : 100 Anak Tambang Indonesia (100 ATI)
- Penulis : Jeffrey Mulyono, dkk (100 orang Pimpinan perusahaan tambang Indonesia)
- Editor : Alexander Mering, Alwahono, Nur Iskandar dan Eko Gunarto
- Negara : Indonesia
- Bahasa : Indonesia
- Genre : Biografi
- Penerbit : Jakarta, Allsysmedia
- Tanggal terbit : 2021
- Halaman : xvi + 696 halaman
- ISBN : ISBN 978-62397544-0-2
Resensi oleh : D Rizki
100 Anak Tambang Indonesia adalah sebuah
buku karya 100 orang pimpinan perusahaan tambang di Indonesia dari sub sektor
Mineral dan Batubara (Minerba). Buku ini adalah mini biography mereka sendiri,
berupa kisah-kisah kemanusiaan dan pergulatan hidup yang sebagian besar mereka
habiskan di dunia tambang yang
terbentang dari Aceh hingga Papua. Buku 100 ATI adalah kumpulan cerita-cerita
inspiratif dari putra-putri terbaik Indonesia yang bekerja di 76 lebih
perusahaan besar maupun kecil, pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) ataupun
perusahaan kontraktor jasa pertambangan, yang dipilih oleh tim editor secara
acak.
Mereka bukan seorang pemodal yang ujuk-ujuk
membeli perusahan tambang, bukan para birokrat, akademisi atau politisi yang
mapan lalu menjadi bos tambang, tetapi mereka adalah orang-orang yang berjuang
dari titik nol hingga ke puncak karir, dari seorang anak nakal hingga berhasil
menjadi profesional, dari hanya seorang operator bisa menjadi direktur. Mereka
yang mengira dirinya perkasa tapi tumbang juga dihantam malaria. Buku ini berisi
cerita yang penuh emosi, bahkan berani menantang bule berkelahi karena tak
terima nama Indonesia dihina dan dilecehkan. Mereka inilah yang disebut para
Editor disebut anak tambang Indonesia.
Cerita dalam buku 100 ATI ini bagaikan
kepingan-kepingan hidup, yang tersusun dari meta drama kehidupan, yang selama
ini tersembunyi di balik gua garba dunia pertambangan yang masih tertutup
rapat. Kini kisah itu muncul menjadi 100 keping mozaik yang menarik untuk
dibaca dan diceritakan ulang.
Ada kisah seorang mahasiswa yang punya IPK
0,66 tapi dengan tekad dan kerja keras berhasil menjadi Dirut PT Bukit Asam (PT
BA), salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Ada cerita perusahaan tambang yang
di demo hanya gegara karyawan tambang mengira diserang penduduk yang baru
pulang dari ladang, padahal mereka datang ingin minta bantuan fasilitas
kesehatan perusahaan mengobati warga desa yang sakit. Atau cerita pekerja
tambang yang melanggar pantang larang masyarakat adat setempat, sehingga
semalaman mereka dihantui oleh kuntilanak, lolongan ‘srigala’, dan angin ribut
sampai pohon bertumbangan. Ada kisah seorang manajer yang terpaksa pipis di
botol karena mobilnya ngebut dari bandung ke Jakarta tetapi terjebak macet di
tol demi memenangkan perkara perdata senilai Rp 0,5 Triliun. Ada pula kisah
seorang geolog yang diancam dibunuh oleh penduduk lokal jika masih saja keras
kepala, dan memaksa melintasi kampung malam itu. Kemudian ada seorang ayah yang
sibuk menjawab pertanyaan anaknya mengapa, tambang merusak lingkungan sekitar.
Ada 100 cerita, ada 100 pembelajaran, yang akan membawa anda seperti menonton
film serial yang menegangkan.
Maka buku 100 ATI ini tidak seperti buku
biografi pada umumnya, tetapi sengaja disajikan dengan kemasan narasi yang
banjir emosi, dialog, dan adegan dan konflik. Plot atau alur cerita juga
bermacam-macam. Ada yang maju mundur, melingkar, atau melengkung seperti
perjalanan jarum jam, sehingga anda tergoda dan membuat para pembaca penasaran ingin
ikut berpetualang, menguak berbagai misteri, kisah cinta, yang kocak sekaligus
heroik di dunia pertambangan.
Setiap naskah adalah unik, kadang-kadang
membuat geram, ingin marah atau tertawa terbahak-bahak. Karena itu, menurut
Alexander Mering buku ini tak ubahnya seorang teman lama datang bercerita, yang
mengingatkan Anda pada suasana liang tambang tradisional yang gelap dan
berbahaya di remote area hingga tambang modern berteknologi canggih, yang wangi
dan selalu gemerlap.
Ohya, buku tak melulu bercerita tentang
para pria tambang yang macho, tetapi juga tentang para perempuan pemberani yang
mengambil resiko menceburkan diri ke ‘gelanggang’ para lelaki, bahkan
mematahkan mitos, menjadi srikandi yang mumpuni di dunia pertambangan.
Yang pasti buku 100 ATI semacam ‘kitab’
yang berisi rahasia ‘peta harta karun dan mantra’ 100 jawara yang berhasil
mencapai karir tertinggi di industri pertambangan, bahkan ke level sukses yang
sebelumnya tak pernah terpikirkan.
Ada banyak tokoh yang muncul dalam buku
ini. Tak melulu cerita tentang diri mereka sendiri sebagai pelaku utama dalam
cerita, tetapi juga muncul tokoh-tokoh yang berperan dalam hidup dan karir
mereka di dunia pertambangan. Mulai dari peran ibu dan ayah, para pejabat
kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), para manajer, para politisi,
mentor dan tokoh-tokoh penting dalam dunia pertambangan di Indonesia yang telah
menginspirasi mereka.
Hal yang mungkin menjadi tantangan para
pembaca yang bukan dari lingkungan pertambangan adalah ketika menemukan
istilah-istilah teknis pertambagan, yang membuat kita ‘tersandung’ ketika
tengah asik-asik membaca, seperti istilah open pit, ATT, ore, dan banyak sekali
istilah maupun singkatan lainya yang untuk pembaca awam membuat kening
berkerut. Meskipun editor melengkapinya dengan lembar glosarium di halaman
belakang, tapi terasa tetap kurang praktis. Bagi para traveler, buku ini juga
tergolong tidak nyaman untuk dibawa karena tebalnya mencapai 712 halaman dan
menggunakan hard cover.
Kelebihan buku ini adalah enak dibaca,
sehingga dapat dinikmati semua kalangan. Mulai dari anak SMP hingga mahasiswa,
orang kampung biasa hingga komunitas ilmiah. Dimana menurut editornya, yang
dikutip sejumlah media, buku ini memang didesain untuk publik semua kalangan.
Meskipun bersisi kiat, kunci dan rahasia sukses, dan motivasi tetapi karena
tulisan dalam buku disajikan dengan teknik naratif, pembaca tidak merasa sedang
digurui, melainkan seakan ikut mengalami setiap adegan, melompat dari peristiwa
ke peristiwa lainnya yang terjadi dalam hidup sang tokoh. Buku ini bukan
sekadar mengatakan apa itu sukses, apa itu kerja keras, apa itu konsisten, dan
semua kiat yang diajarkan para motivator hebat, lebih dari itu buku ini
menunjukan caranya bukan sekadar mengatakan. Show, don’t tell.
Melihat antusiasme pasar yang membuat buku
ini sudah terjual 17.845 eksemplar sebelum peluncuran (pre-order H-12) pada
tanggal 17 Agustus 2021 lalu, serta proses penyelesaiannya yang relatif singkat
(4 bulan) bahkan berhasil menyabet dua rekor Museum Rekor – Dunia Indonesia
(MURI) sekaligus pula, maka buku ini tentu sangat istimewa. Padahal tidaklah
mudah mengumpulkan 100 tulisan dari 100 orang pemimpin perusahaan tambang di
Indonesia di masa pandemi Covid-19. Sayangnya Allsysmedia,vpenerbit buku hebat
ini belum membuat versi ebook dan versi bahasa Inggrisnya.
*Persensi adalah freelance & writer