Misteri Dua Suku Terasing di Rimba Kalimantan

TBR

Di antara sekitar 16 juta penduduk tiga negara (Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam) yang mendiami pulau Borneo, ternyata masih terdapat dua suku lagi yang keberadaannya masih menjadi misteri dan belum terungkap. Padahal kita sudah hidup di zaman digital.


Kedua suku ini adalah Dayak Uud Sio dan Uud Bukhot yang tinggal di tengah-tengah rimba belantara,  dan gua-gua dekat resapan air di kawasan Taman Nasional Bukit Raya Bukit Baka (TNBRBB)  yang juga menjadi  kawasan konservasi terpadu  Heart of Borneo, di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.

World Wildlife Foundation (WWF) Indonesia Program Kalimantan Barat, Paguyuban Dayak Uud Danum , dan Balai Taman Nasional  TNBRBB dan Universitas Tanjungpura  pada tahun 2010 lalu pernah berinisiatif melakukan penelusuran untuk mengungkap misteri tersebut.

Hal ini menyusul klaim dari kelompok pencinta lingkungan hidup dari Universitas Tanjungpura,  yaitu Silva  yang sebelumnya telah menemukan jejak keberadaan suku terasing ini secara sporadis dalam kawasan konservasi HoB atau jantung Borneo, yang berjarak  lebih dari 460 km dari Kota Pontianak, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat.  

Salah satu komunitas terasing ini, yaitu Dayak Uud Sio diperkiaran masih tinggal di Gua Soak Auk, dan sangat jarang berinteraksi dengan masyarakat di luar komunitas mereka sendiri.

Sedangkan kelompok Dayak Uud Bukhot konon tinggal di bagian hulu Sungai Jelundung yang mengalir ke Dusun Romukhoy.  Dusun ini secara adminsitratif  berada dalam kawasan Desa Latho Mallom, Kecamatan Serawai, Sintang.  Tak ubahnya dengan Dayak Uud Sio,  komunitas Dayak Uud Bukhot ini pun menutup diri dari peradaban luar.

Ketua Paguyuban Dayak Uud Danum Provinsi Kalimantan Barat, Rafael Syamsudin,  kepada sejumlah media di Kalimantan Barat mengatakan sangat yakin dapat menemukan kedua komunitas suku terasing itu.

 “Karena dua orang penunjuk jalan kami, yaitu pak Yohanes Tindan dan Hendrikus, sudah beberapa kali berinteraksi dengan suku itu,” kata Rafael Syamsudin di media.

Agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, team juga menggandeng Prof  Emeritus Syamsuni Arman, Ph.D, anthropolog dari Universitas Tanjungpura  untuk melakukan penelitian, sekaligus menjadi sebagai Ketua Tim.  

Para peneliti mengelompokan kedua suku terasing yang masih menjadi misteri rimba Borneo ini ke dalam sub suku Dayak Uud Danum yang  memang banyak mendiami wilayah Pegunungan Schwaner, Kalimantan, Indonesia.

Karena belum ada data yang rinci tentang komunitas terasing ini, diperkirakan komunitas Dayak Uud Sio jumlahnya sekitar 100 orang saja. Mereka menggantungkan kebutuhan hidup dari hutan  dan berburu di dalam kawasan TNBRBB dan  selalu menghindari berinteraksi dengan masyarakat luar.

Menurut warga setempat kedua kominitas terasing ini juga tidak bisa berbahasa Indonesia, dan apabila berpas-pasan dengan warga setempat mereka hanya menggunakan bahasa isyarat.

Team peneliti sempat melakukan pelacakan  di sekitar kaki Bukit Raya,  yaitu  bukit tertinggi kedua di pulau Borneo, setelah Bukit Kinabalu  di Sabah. Bukit Raya tingginya 2.278 meter dari permukaan laut (dpl) sedangkan Kinabalu sekitar 4.094 meter dpl.

Situs Depretemen Kehutanan Indonesia mencateat ada 817 jenis tumbuhan yang termasuk dalam 139 famili di kawsan ini.  Demikian juga hewan, termasuk orang utan (Pongo  pygmaeus), beruang madu (Helarctus malayanus), kancil, rusa, babi hutan  dan berbagai jenis hewan hutan lainnya yang menjadi sumber makan dan protein bagi komunitas suku Dayak Uud Sio dan Uud Bukhot.

TNBRBB  yang luasnya sekitar 181.090 hektare, adalah gabungan  Cagar Alam Bukit Baka di Kalimantan Barat dan Cagar Alam Bukit Raya di Kalimantan Tengah, yang secara administrative berada dalam 4 kabupaten, yaitu  Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi di Kalimantan Barat, dan Kabupaten Katingan serta  Gunung Mas di Provinsi Kalimantan Tengah.

Apa dan bagaimana kehidupan  kedua  suku terasing tersebut? Kita tunggu tunggu hasil penelitian dan publikasi resmi dari team peneliti yang mengungkap seluruh rahasia kedua suku tersebut!**
 
LihatTutupKomentar
Cancel