APKPI Periode 2020-2024 Siap Hadapi Revolusi Industrri 4.0

 


Oleh:

Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) secara resmi mengukuhkan kepengurusan DPP APKPI Periode 2020-2024 secara virtual dengan dihadiri lebih kurang 1.000 orang, Sabtu (9/1/2021). Baca juga: Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Km, Tinggi Kolong 500 Meter

Usai pengukuhan, acara dilanjutkan dengan kegiatan seminar bertema “Strategi Menghadapi Tantangan Perkembangan Teknologi 4.0 di Pertambangan Mineral dan Batubara” menghadirkan nara sumber Dr Lana Saria, S.Si, M.Si, Frans Kesuma dan Ridwan Z. Syaaf, Drs (Psi), MPH.

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 001.K/APKPI/XII/2020, Struktur Organisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) APKPI terdiri dari Pelindung: Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Pembina: Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Pengawas: Eko Gunarto, Dewan Penasehat: MS Marpaung, Bambang Susigit, Candra Satrya, Dwi Pudjiarso, Dewan Pendiri: seluruh pendiri APKPI, Direktur APKPI: Alwahono, Sekretaris Jenderal: Ade Kurdiman, Bendahara Umum: Rahmad Subagyo.

Acara ini juga terselenggara atas dukungan Kementerian ESDM Dirjen Minerba dan Direktorat Teknik Lingkungan dan Minerba, PT Lana Harita Indonesia, PT Pama Persada Nusantara, PT Prodia Husada, PT Kalimantan Prima Persada, PT Putra Perkasa Abadi, PT Kideko Jaya Agung, PT Agen Co Resources, PT Gagas Evirotex Indonesia, PT Mitra Usaha Katiga, PT Sapta Indra Sejati, CV Optik Juara, PT IndoShe, PT Allsys Solutions, PT Petrosea Tbk, dan Lembaga Sertifikasi Profesi GBPP.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur APKPI, Alwahono mengatakan, melimpahnya kekayaan mineral maupun batubara yang diciptakan oleh Allah SWT mampu menghidupi bangsa Indonesia yang besar ini jika dikelola dengan bijaksana. Kekayaan mineral dan batubara bukan sesuatu yang patut dibanggakan karena itu adalah pemberian Sang Pencipta, namun harus kita syukuri. Kita akan bangga apabila dapat mengelolanya dengan baik. Untuk itu, melalui APKPI kita berharap dapat berperan serta dalam pengelolaan pertambangan terbaik, terutama yang berkaitan dengan keselamatan pertambangan.

Asosiasi ini lahir atas pertemuan Kepala Teknik Tambang (KTT) yang dihadiri oleh perusahaan-perusahaan jasa pertambangan dengan visi menjadikan organisasi profesi yang mampu membangun budaya keselamatan Indonesia bertaraf internasional. APKPI menjalankan 6 misi dan berdiri atas 3 pilar yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat pertambangan dengan tujuan–sesuai dengan tujuan keselamatan pertambangan yaitu pekerja tambang yang aman, sehat serta tercapainya cita-cita pertambangan yang aman, efisien dan produktif. Alwahono menyampaikan harapannya agar sinergitas kepengurusan APKPI 2020-2024 ini bisa berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari insan-insan pertambangan, pemerintah, para pendiri, dan perusahaan-perusahaan di lingkungan pertambangan mineral dan batubara.

Sementara itu, Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM yang diwakili oleh Direktur Teknik dan Mineral dan Batubara Dr Lana Saria, S.Si, M.Si mengatakan, seperti kita ketahui saat ini kita memasuki era industry 4.0 yang dimotori adanya inovasi, otomatisasi, super computer, robot, artifisial intelligent, machine learning, internet of things, cloud computing and digitalisasi yang menyuguhkan teknologi yang diyakini mampu meningkatkan kualitas hidup populasi di seluruh dunia yang akan membuat pergeseran landscap sosial dan bisnis tak terkecuali industri pertambangan.

Penerapan revolusi industri 4.0 revolusi industri pertambangan mineral dan batubara tentunya mempunyai kekhususan. Hal ini tercermin dalam kegiatan operasional penambangan yang selalu berdasarkan kepada kaidah yang dikenal dengan ‘good mining practice’ yang tetap mempertimbangkan aspek keberlanjutan untuk generasi berikutnya. Teknologi mutakhir yang tersedia di era revolusi industri 4.0 diharapkan dapat membantu perusahaan pertambangan dalam memecahkan permasalahan bisnis yang kompleks, meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan termasuk safety dan meningkatkan margin di seluruh nilai rantai usaha serta menjadikan pondasi keberlanjutan usaha.

Lana berharap melalui kegiatan ini semua dapat saling berdiskusi dan bertukar informasi praktek terbaik dalam rangka mempersiapkan diri serta mempelajari peluang-peluang yang ditawarkan oleh teknologi mutakhir dan merumuskan upaya serta langkah-langkah konkret untuk mensukseskan implementasi era revolusi 4.0 di seluruh sektor pertambangan mineral dan batubara ini.

 Sumber: Sindonews.com

 

 

LihatTutupKomentar
Cancel