KISAH PEWARIS JANTUNG BORNEO YANG GELISAH

jantung Borneo, Heart of Borneo, trip ke hutan borneo, karya Alexander Mering, Borneo, Borneo conservations

Hutan berperan penting dalam keseimbangan ekosistem bumi. Karena hutan adalah 'rumah' bagi setengah dari seluruh makhluk di daratan. Inisiatif Heart of Borneo (HoB) yang wilayah kerjanya merentang antara kawasan Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam merupakan ikthiar manusia untuk menyelamatkan kelangsungan hidupan di planet ini.
By  Alexander Mering

Yosep Unja’ adalah salah seorang dari masyarakat Tamam Embaloh yang gelisah memikirkan hal itu. Meski hanya menjabat Kaur Pemerintahan di Desa Labian, tetapi ia memiliki wawasan yang membuat kami tercengang mana kala berbicara tentang hutan dan lingkungan.
Unja’ mewakili orang-orang yang peduli pada masa depan. Dia tinggal di Desa Ukit-Ukit, Kecamatan Batang Lupar.

Demikian juga Antonius Leo, warga Bakul yang kini menjabat sebagai Temenggung yang wilayah kerjanya mencakup beberapa desa sepanjang Sungai Labian yang membelah Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Dua kawasan ini adalah bagian dari jantung Borneo, rumah para primata serta aneka fauna endemik yang luar biasa kaya dan juga surga bagi para peneliti. Pulau terbesar ketiga setelah Greenland dan Papua ini telah menarik perhatian sejak 150 tahun silam. Pulau ini juga telah memainkan peran penting dalam penemuan evolusi, teori seleksi alam Alfred Russel Walacce. Selama 10 tahun para peneliti telah mencatat sedikitnya 362 species baru di kawasan itu. Cerita ini pertamakali diterbitkan di blog Alexander Mering pada 9 Juni 2007 yang silam. Silahkan baca kisah selengkapnya di link berikut ini.

LihatTutupKomentar
Cancel